.CO.ID - JAKARTA. Fintech pinjaman antar sesama (peer-to-peer/P2P) bernama Maucash melaporkan pertumbuhan penyaluran pendanaan dua digit hingga bulan April tahun 2025 ini. Menurut Direktur Pemasaran Maucash, Indra Suryawan, pada periode yang sama tercatat adanya kenaikan sebesar 27,87% dibandingkan dengan data dari tahun lalu atau setara dengan Growth Year over Year (WoW).

Indra menyoroti bahwa ada momentum Idulfitri yang terjadi di bulan Maret tahun 2025 sebagai faktor penunjang pertumbuhan pendanaan Maucash. Ia menjelaskan bahwa para pebisnis harus memaksimalkan produksi serta distribusinya guna merespons kenaikan konsumsi oleh masyarakat.

"Oleh karena itu, pengusaha perlu modal untuk menjamin arus kas berjalan dengan baik dan agar bisnis dapat terus beroperasi secara efisien," jelasnya pada hari Selasa (3/6) saat diwawancara oleh .

Selanjutnya, Indra mencatat bahwa beberapa rintangan masih harus diatasi sampai akhir tahun ini. Menurut dia, satu masalah utamanya adalah penurunan kemampuan konsumen dalam berbelanja yang bisa berefek negatif terhadap performa industri fintech pinjam-meminjam di masa mendatang. Di samping itu, pergantian aturan oleh pihak pemerintah menjadikan banyak pengusaha ragu-ragu dan cenderung ingin menunda langkah daripada ambil resiko.

"Bila penurunan kemampuan membeli terus berlanjut, menurut saya hal itu akan menjadi suatu tantangan sampai akhir tahun nanti. Oleh karena itu, Maucash perlu terus bersiap untuk menghadapi situasi tersebut sambil tetap menerapkan pendekatan yang hati-hati serta bijaksana," jelasnya.

Agar dapat meningkatkan performanya menjelang akhir tahun, Indra menyinggung bahwa Maucash akan menerapkan berbagai strategi. Satu di antaranya adalah dengan memperkokoh penetrasi serta meluaskan eksplorasi.

Dia menyebutkan bahwa mereka akan tetap meningkatkan penyediaan dana baik di dalam jaringan Astra maupun di luar jaringan Astra yang ada di Pulau Jawa. Tambahan lagi, Maucash pun berencana untuk merambah dan memperbesar penetrasi pasokan pembiayaannya ke wilayah diluar Pulau Jawa.

Berikut data yang dikumpulkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), outstanding pembiayaan fintech dalam model P2P lending telah mencapai angka Rp 80,94 triliun hingga bulan April tahun 2025. Pertumbuhan nilai ini menunjukkan kenaikan sebesar 29,01% jika dibandingkan dengan periode serupa di tahun sebelumnya.