BOLTIM Pikiran Rakyat -

Langit tak pernah lupa

pada doa yang kau bisikkan malam tadi,

pada luka yang kau sembunyikan

di balik senyum pagi hari.

Mentari terbit bukan tanpa sebab,

ia tahu kau butuh hangat untuk tetap kuat.

Dan angin yang berembus pelan

sering membawa kabar dari harapan.

Langkahmu yang berat tak sia-sia,

ada semesta yang diam-diam mendoakan,

ada takdir yang sedang ditulis

di antara sabarmu yang tak terucapkan.

Jangan takut pada hari yang sunyi,

langit masih mencatat air matamu—

bukan untuk disesali,

tapi untuk jadi alasan mengapa bahagia akhirnya diberi.***