ITV ( Info Terkini Viral) News.CO.ID - JAKARTA . Sejumlah saham dari berbagai sektor menjadi penopang utama atau Top Leaders bagi Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG yang baru-baru ini performanya mengalami peningkatan positif.
Pada sesi penutupan pasar pada hari Rabu (28/5), indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat mengalami perlambatan sebesar 0,32%, turun ke posisi 7.175,82. Akan tetapi, dari sisi perbandingan dengan bulan April, IHSG berhasil naik signifikan sebesar 6,74%. Secara keseluruhan di bulan Mei 2025, walaupun terdapat sedikit goncangan, pertumbuhan IHSG masih menunjukkan performa yang baik dan positif sejak permulaan tahun ini yaitu mencapai kenaikan sebanyak 1,35% hingga akhir Mei.
Selama janji Mei tahun 2025, nilai saham PT DCI Indonesia Tbk ( DCII Saham dari pemain di bidang pusat data ini tetap menjadi penggerak utama untuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Nilai saham tersebut melonjak 272,92% tahun-ke-saat (ytd) sampai mencapai tingkat harga Rp 157.000 per saham pada akhir Mei 2025 dan telah memberikan kontribusi sebesar 151,87 poin kepada IHSG.
Berada di urutan ke dua adalah perusahaan tambang yang tergabung dalam grup Sinar Mas, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk ( DSSA yang melihat peningkatan nilai sahamnya sebanyak 45,95% tahun ini hingga mencapai angka Rp 54.000 per lembar saham dan berkontribusi terhadap kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 65,61 poin.
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk ( BBRI ) menyusul di posisi ketiga dengan kenaikan harga saham 9,07% ytd ke level Rp 4.450 per saham dan berkontribusi ke bobot IHSG 56,39 poin.
Selanjutnya, terdapat PT Chandra Asri Pacific Tbk ( TPIA yang mengalami peningkatan harga saham sebesar 24,33% tahun ini hingga mencapai angka Rp 9.325 per saham dan memberi kontribusi sebanyak 40,99 poin terhadap IHSG. Selain itu ada juga PT Aneka Tambang Tbk ( ANTM ) yang harga sahamnya meroket 103,93% ytd ke level Rp 3.110 per saham dengan kontribusi ke IHSG 32,44 poin.
VP Marketing, Strategy, and Planning Kiwoom Sekuritas Indonesia Oktavianus Audi menilai, penguatan saham-saham penopang IHSG didorong oleh sejumlah faktor. Misalnya, rotasi sektoral akibat optimisme pasar usai meredanya tensi perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China hingga langkah preventif Bank Indonesia (BI) untuk menjaga stabilitas ekonomi dan daya beli.
Kenaikan hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat dengan jangka waktu singkat dan panjang serta pelemahan indeks Dolar AS (DXY) juga mendorong aliran modal masuk ke berbagai negara. emerging market termasuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bersama dengan saham-saham pendukungnya.
"Penilaian saham-saham yang mendukung IHSG cukup menggoda, apalagi sejumlah perusahaan melaporkan pertumbuhan yang tangguh di semester I tahun 2025," jelas Audi, Kamis (29/5).
Investment Analyst dari Edvisor Provina Visindo Indy Naila menyatakan bahwa beberapa saham pendukung indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memiliki dasar keuangan yang baik pula. Sebagai contoh, saham ANTM mengalami pertumbuhan karena adanya dorongan dari kenaikan harga emas global. Sedangkan BBRI diproyeksikan berkembang melalui harapan turunnya tingkat suku bunga acuan yang diharapkan dapat meningkatkan performa pinjaman perusahaan.
"Akan tetapi, terkait dengan DCII dan DSSA, perpindahan mungkin terjadi akibat spekulasi jangka pendek," tambahnya pada hari Kamis (29/5).
Ia menambahkan bahwa apabila kondisi ekonomi nasional membaik seiring dengan penyamaan harga barang-barang utama dan terus adanya pengurangan tingkat suku bunga dasar, hal tersebut dapat memberikan dorongan positif kepada saham-saham yang mendukung Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) setelah Mei 2025. Tambahan lagi, harapan mengenai performa finansial di paruh pertama tahun 2025 mungkin juga akan memengaruhi fluktuasi dari saham-saham yang menyokong IHSG secara singkat.
Tidak mustahil ada pemain baru yang sahamnya ikut menjadi penggerak utama IHSG mulai Juni 2025 dan selanjutnya. Menurut perkiraan Indy, saham PT Bank Mandiri Tbk ( BMRI ) dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk ( PGAS Berpotensi mendukung indeks HSG sejalan dengan prospek tingkat suku bunga acuan dan permintaan gas yang naik.
Sebaliknya, Audi meramalkan bahwa pertumbuhan potensial dari saham-saham yang mendongkrak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mungkin akan lebih dibatasi hingga Juni 2025. Ini disebabkan oleh indeks saham yang sudah mulai mencapai zona overbought. Tambahan pula, ada kemungkinan pergeseran fokus sektor menjelang paruh kedua tahun 2025. Kesepakatan tentang tarif antara Indonesia dan Amerika Serikat di akhir bulan Juni ini pun dapat memberikan dampak kepada IHSG serta saham-saham utama penyokongnya.
Sebentar lagi, Audi mengestimasikan bahwa saham-saham yang mungkin mendukung Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan datang dari industri perbankan, bahan mentah, serta real estat.
"Ini disebabkan oleh pengaruh kebijakan Bank Indonesia menurunkan suku bunga serta meningkatnya permintaan untuk barang mentah," jelasnya.
Beberapa saham diprediksi dapat memperkuat indeks dan mendukung IHSG menurut Audi. Di antara tersebut terdapat BMRI yang disarankan untuk dibeli dengan tujuan mencapai harga sebesar Rp 4.680 per saham, serta ANTM yang juga memiliki saran pembelian dengan target harga menjadi Rp 3.450 per saham.
Berikutnya adalah PT Telkom Indonesia Tbk ( TLKM Dengan saran untuk membeli dan harga target sebesarRp 3.200 per saham, PT Bank Syariah Indonesia Tbk ( BRIS Dengan saran untuk membeli serta harga target sebesar Rp 3.660 per saham, dan PT Barito Renewable Energy Tbk ( BREN ) dengan saran transaksi beli dan harga target mencapai Rp 7.600 per saham.
Indy mengatakan bahwa saham BBRI merupakan salah satu penggerak utama dari IHSG yang patut dipertimbangkan untuk pembelian dengan target harga mencapai Rp 5.025 per saham.
Pakar Pasar Modal dari Universitas Indonesia, Budi Frensidy, mengungkapkan bahwa tidak seluruh saham yang menopangi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di periode Januari hingga Mei tahun 2025 bakal dapat menjaga kinerjanya ke depannya. Menurut analisisnya, saham-saham dengan dividenden besar memiliki potensi untuk terus membantu pertumbuhan IHSG dalam beberapa minggu atau bulan mendatang.
Tidak ada komentar
Posting Komentar