ITV News , Jakarta - Menteri UMKM (Usaha Micro, Kecil, dan Menengah) Maman Abdurrahman mengatakan, pembentukan holding UMKM Berawal dari permasalahan lemahnya kapabilitas UMKM karena keterbatasan sumber daya ekonomi. Menurutnya, terdapat kesenjangan antara UMKM dan bisnis skala besar maupun sektor industri.

Oleh karena itu, sang politikus dari Partai Golkar berharap akan tercipta hubungan bisnis antara Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dengan perusahaan skala besar. Dia menyarankan untuk menciptakan sebuah situasi yang dikenal sebagai konneksibilitas dalam dunia bisnis. closed loop business ecosystem Untuk pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah dalam kerangka kemitraan, "Ini sesuai dengan isi Asta Cita," katanya dalam pernyataan tertulis, Jumat, 30 Mei 2025.

Holding Menurut Maman, UMKM merupakan program strategis yang didasarkan pada kelompok-kelompok usaha UMKM berpotensi. Dia sudah meminta Deputi Bidang Usaha Menengah dari Kementerian UMKM untuk mencari tahu 10 sektor utama. Salah satu bidang yang bisa digunakan sebagai acuan dalam sistem lingkungan jaringan pasok UMKM kepada perusahaan raksasa adalah industri otomotif.

Namun, Maman menegaskan bahwa tujuan untuk kumpulan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) tidak berakhir hanya di sana. kick off Dia menyebutkan bahwa ukuran bisnis pada tiap kelompok perlu dapat bertambah besar dan maju. "Kementerian UMKM ingin semua bagian perekonomian penting di negeri ini membentuk lingkungan kolaborasi bisnis, yang tidak hanya akan mewujudkan penambahan nilai, tetapi juga meningkatkan peluang pekerjaan sepanjang jalannya operasional," jelasnya.

Adapun salah satu pilot project program holding UMKM dengan dampak ekonomi penting meliputi klaster kelautan dan perikanan. Lewat program tersebut, Maman mengirimkan hasil tangkapan laut berupa 27 ton layur di satu petikemas ke Fuzhou, Fujian, China pada hari Rabu tanggal 28 Mei 2025, bernilai kira-kira US$ 75.000.

Eks anggota DPR tersebut mendorong semua pihak terkait untuk bertekad dan ambil bagian menjadi garis depan dalam membangun UMKM. Menurutnya, mereka merupakan pelaku serta wirausahawan yang menjalankan aset ekonomi negara mulai dari awal hingga akhir rantai pasokannya. Dia menyatakan bahwa pemerintah perlu memberikan proteksi, kelonggaran, dan pembinaan sesuai dengan ketentuan peraturan yang ada.