– Idul Adha merupakan saat di mana konsumsi daging merah naik.
Ini terjadi karena masyarakat Muslim melakukan penyembelihan hewan qurban yang kemudian akan didistribusikan dan dimakan.
Walaupun secara umum baik untuk dikonsumsi, mengonsumsi daging dalam jumlah besar sebaiknya harus dijauhi.
Menurut Insider, Makanan sejumlah besar daging dalam kurun waktu yang cepat bisa menghasilkan berbagai efek samping buruk.
Berikut penjelasan mengenai efek samping yang mungkin timbul akibat kebanyakan makan daging.
1. Mudah Lelah
Saat tubuh mencerna daging, seseorang bisa merasa lemas atau mengantuk setelah makan.
Ini disebabkan oleh peningkatan aliran darah menuju usus guna mendukung sistem pencernaan, sementara itu arus darah ke otak serta bagian tubuh lain menjadi agak berkurang.
Selain itu, beberapa jenis daging seperti sapi dan kalkun mengandung triptofan, asam amino yang berperan dalam produksi melatonin—hormon pemicu rasa kantuk.
2. Dehidrasi
Makanan yang tinggi protein seperti daging mengonsumsi sejumlah besar air saat diproses, oleh karena itu bisa berkontribusi pada kondisi dehidrasi.
Walaupun protein diperlukan untuk konstruksi dan pemulihan otot, keperluan protein harian sesungguhnya tidak secapai yang terbayang.
Anjuran konsumsi protein bagi individu dengan aktivitas rendah kira-kira 0,36 gram setiap pon dari berat tubuh mereka, sedangkan atlit memerlukan hingga satu gram per pon berat badan tiap harinya.
Manfaat protein menyebabkan tubuh mengonsumsi lebih banyak cairan untuk menyingkirkan nitrogennya yang berlebihan. Apabila kebutuhan hidrasi tidak terpenuhi dengan baik, hal ini bisa mengakibatkan gejala-gejala seperti keletihan, pusing, atau ketidaknyamanan lainnya.
3. Berkeringat Lebih Banyak
Proses mencerna makanan, terutama protein, membutuhkan energi lebih besar dan dapat meningkatkan suhu tubuh—fenomena yang disebut termogenesis yang diinduksi diet.
Karena protein lebih sulit dicerna, efek peningkatan suhu tubuh lebih signifikan, sehingga menyebabkan produksi keringat berlebih setelah mengonsumsi daging.
4. Masalah Pencernaan Akibat Kurang Serat
Mengonsumsi terlalu banyak daging bisa menurunkan konsumsi sumber-sumber nutrisi lain seperti biji-bijian dan sayuran, yang tinggi akan serat. Hal ini pada akhirnya dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti perut buncit, susah buang air besar, atau bahkan diare.
Daging memang mengandung banyak nutrisi, tetapi minim serat—komponen penting untuk pencernaan dan regulasi gula darah. Kekurangan serat dapat menyebabkan gangguan pencernaan serius, termasuk kram.
Penelitian menunjukkan bahwa pola makan tinggi serat mendukung kesehatan pencernaan dan metabolisme karena menjadi sumber makanan bagi bakteri baik di usus.
5. Risiko Penyakit Kardiovaskular
Studi menunjukkan bahwa konsumsi daging merah dan daging olahan berlebihan dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker dan penyakit jantung.
Daging olahan seperti ham, bacon, sosis, dan hot dog mengandung pengawet kimia nitrat, yang telah terbukti meningkatkan risiko kanker usus besar, ginjal, dan lambung.
Oleh karena itu, para ahli gizi menyarankan untuk mengonsumsi daging dalam jumlah sedang guna mengurangi risiko penyakit kronis.
()
Tidak ada komentar
Posting Komentar