Petenis tunggal putra unggulan pertama di dunia, An Se-young, memulai kiprahnya dengan sangat meyakinkan setelah berhasil menang di babak 32 besar turnamen Indonesia Open 2025.

An Se-young berhasil menundukkan lawan dari Thailand, Busanan Ongbamrungphan.

Dua set kemenangan dicapai dengan angka 21-14 dan 21-11 dalam pertandingan yang berlangsung di Istora Senayan, Jakarta, pada hari Selasa, tanggal 3 Juni 2025.

Jalannya Pertandingan

Pertandingan Indonesia Open 2025 terasa berbeda secara tampilan karena karpet lapangan yang berwarna biru.

Pada awal laga, An dipaksa tertinggal satu angka pada skor 2-3 hingga 3-4.

Akan tetapi, posisi langsung berubah menjadi keuntungan untuk An dengan skor 5-4 karena pukulan Balasan Busanan keluar dari batas lapangan.

An lalu meningkatkan keunggulannya menjadi 6-4, namun skornya bisa menyamai menjadi 7-7.

Pukulan keras yang dilepaskan oleh juara dunia nomor satu wanita tersebut hanya mengenai jaring.

Busanan berhasil mengambil alih kepemimpinan dengan skor 8-7 setelah tendangan mendatar miliknya tidak dapat ditangkap oleh An.

Tetapi, An membali balik dengan menyambar empat angka berturut-turut sehingga unggul empat poin di akhir babak pertama.

Setelah istirahat, An mengambil alih pertandingan dengan bertubi-tubuh menerjang Busanan menggunakan tembakan dropshot dan smash yang membingungkan sehingga ia sukses unggul 18-10.

Pada permainan dengan skor 20-12, An meraih titik game. Set pertama pun sukses diselesaikan meski Busanan sempat menyamakan kedudukan menjadi dua poin.

Dalam pertandingan kedua, An memulai dengan mengambil keuntungan tiga angka hingga mencapai skor 6-3. Namun, permainan semakin ketat setelah Busanan sukses mengejar dan menyamakan skornya menjadi 6-6.

Posisi seimbang terus dipertahankan sampai kedudukan menjadi 7-7, namun An menggeser permainan dengan meraup empat angka sehingga unggul 11-7 saat istirahat karena tembakan lob Busanan keluar batas lapangan.

Rencana sedang dalam situasi sulit yang tetap mengejar kemenangan pertama melawan An.

Sebab, ia belum pernah memenangkan satupun dari tujuh kali pertandingan melawan pemain tunggal putri asal Korea Selatan tersebut.

Situasi yang senasib seperti tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, usai belum juga menang melawan An Se-young dalam 11 pertandingan.

Kembali ke pertandingan, An semakin mendominasi selepas jeda hingga berhasil mencetak match point pada 20-11.

Laga akhirnya ditutup dalam tempo 41 menit. Hasil ini menambah rekor delapan kekalahan bagi Busanan saat bersua An.