jatim. , BLITAR - Ketua DPP sekaligus Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur MH Said Abdullah mengapresiasi seluruh elemen masyarakat dan Pemerintah Kota Blitar atas suksesnya penyelenggaraan Haul ke-55 Bung Karno.

Said menyebut gotong royong yang ditunjukkan masyarakat dan Pemkot Blitar menjadi bukti kuatnya semangat kebangsaan dan kecintaan pada ajaran Bung Karno.

“Terima kasih atas kerja sama dan semangat gotong royong. Kolaborasi ini berjalan sangat baik. PDI Perjuangan Jatim turut bergandengan tangan dengan Pemkot Blitar dalam haul Bung Karno,” ujar Said, Jumat (20/6).

Said juga mengapresiasi upaya membumikan nilai-nilai perjuangan Bung Karno kepada generasi muda melalui kegiatan yang sarat makna, termasuk tausiyah kebangsaan bersama KH Ahmad Muwafiq (Gus Muwafiq), yang dijadwalkan pada Jumat malam.

“Gus Muwafiq akan menjelaskan pemikiran keislaman Bung Karno, perjuangannya untuk dunia Islam, serta kontribusinya dalam membangun peradaban,” katanya.

Rangkaian acara haul terdiri dari Galasenja Mustika Rasa di Istana Gebang, tahlil dan pengajian bersama Gus Muwafiq, ziarah dan upacara di Makam Bung Karno pada Sabtu (21/6).

Kemudian Salamatan Akbar dan kenduri tumpeng sepanjang 2,5 km dari makam hingga Istana Gebang dan Bazar Pasar Jadul di Alun-alun Blitar (18–22 Juni)

Wali Kota Blitar Syauqul Muhibbin mengatakan haul ini bukan sekadar seremoni, tetapi momentum memperkuat nilai perjuangan dan warisan Bung Karno kepada masyarakat, khususnya generasi muda.

“Bulan Juni adalah Bulan Bung Karno. Salah satunya melalui Pasar Jadul dan Mustika Rasa agar masyarakat merasakan kembali kesederhanaan dan semangat kebersamaan ala zaman Bung Karno,” jelasnya.

Pasar Jadul menyajikan kuliner tradisional, pernak-pernik tempo dulu, dan hiburan rakyat. Sementara acara Mustika Rasa di Istana Gebang menyuguhkan makanan khas dari resep favorit Bung Karno.

“Mustika Rasa ini menghadirkan warisan rasa dan budaya dari masa Bung Karno tinggal di rumah ini. Kami undang pula kepala daerah untuk hadir dan ikut merasakan atmosfer perjuangan,” ucap Syauqul.

Puncaknya, ribuan warga menjajarkan tumpeng sepanjang 2,5 km, dari Makam Bung Karno ke Istana Gebang. Setelah didoakan, tumpeng disantap bersama, lalu dibawa pulang oleh warga sebagai simbol penghormatan. (mcr12/jpnn)