, RANTEPAO Balai Latihan Kerja (BLK) yang berada di Malakiri, Kecamatan Balusu, Toraja Utara, siap untuk segera dimulakan kembali.

BLK ini pernah menjadi pusat perhatian karena tidak digunakan secara optimal, seolah-olah dibiarkan begitu saja.

Sejujurnya, BLK yang terletak di Lembang Palangi telah ada sejak lama, bahkan dari masa pemerintahan sebelumnya.

Di lokasi tersebut terdapat dua struktur bangunan. Namun sayangnya, area ini tampak sepi dan tak berfungsi dengan baik, tanpa adanya kegiatan latihan yang dilangsungkan di sana.

Gedung yang sudah terbangun pun akhirnya ditinggalkan begitu saja, menjauhi tujuannya semula.

Bupati Toraja Utara, Frederik Victor Palimbong memberikan atensi khusus untuk BLK ini. Pihaknya akan segera mengaktifkan BLK ini untuk mengasah kemampuan anak-anak muda Toraja Utara.

Saat Coffee Morning di kantor Bupati, Senin (2/6/2025), Frederik Victor Palimbong, memastikan BLK tersebut akan segera diaktifkan.

Pemerintah Kabupaten sudah menyelesaikan renovasi serta pembenahan dan kini proses pemasangan pagar sedang berlangsung.

"Berkaitan dengan BLK ini, dana telah disiapkan, sekarang hanya tinggal dieksekusi. Kami sudah merancangkan pembenahan beserta pembuatan pagar dan beberapa perlengkapan akan dikirim ke lokasi tersebut," jelas Bupati Toraja Utara yang biasa dipanggil Dedy.

Pada saat ini, dukungan dari pemerintahan nasional sudah mulai masuk. Sebagai contoh, ada bantuan mesin jahit. Di masa depan, Pemkab juga akan menyelenggarakan program pelatihan operasional untuk peralatan berat, teknik pengelasan, serta bidang otomotif.

Namun, saat ini masih dilengkapi, termasuk menyiapkan instruktur berstatus ASN yang berkompeten untuk memberikan pelatihan tersebut. Karena mereka harus stand by di BLK.

"Harus ada (instruktur) ASN yang full time di BLK, syaratnya itu. Juga kedua bangunan yang ada di sana harus layak. karena itu, kita perbaiki dulu," kata Bupati Dedy.

"Kemudian kendaraan-kendaraan yang rusak akan diposisikan di lokasi tersebut. Setelah operasional dimulai pada tahun ini, pelatihan akan difokuskan pada operator peralatan berat serta las karena sektor industri sangat mengharuskannya," katanya.

Ia mengatakan bahwa industri pertambangan, khususnya tambang nikel di Luwu Timur serta di Morowali maupun Morowali Utara di Sulawesi Tengah masih membutuhkan banyak tenaga kerja yang menguasai alat berat maupun pengelasan.

"Sektor pertambangan nikel memerlukan kira-kira 70 ribu pekerja selama tiga tahun mendatang di Luwu Timur, serta mencakup wilayah Morowali Utara dan Morowali, tanpa menghitung daerah Kalimantan Selatan yang sedang merancang pembangunan smelter. Kita perlu menyiapkan sumber daya manusia untuk ini mulai saat ini," jelasnya.

"Dengan anggaran yang terbatas, targetnya persiapan BLK ini selesai segera agar tahun ini sudah bisa aktif.

Bupati Dedy menginginkan dukungan yang tidak hanya datang dari anggaran APBN tetapi juga APBD di masa depan.

"Sudah terjadi pertemuan antara Kami dengan Deputi Menteri Tenaga Kerja serta Direktur dari BLK untuk mendiskusikan mengenai permasalahan yang ada di BLK. Kedua belah pihak telah berjanji dan bersedia memberikan bantuan kepada kami," demikian penutupannya.

(*)